3 Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak
Halodoc, Jakarta – Prevalensi karies gigi pada anak berusia 12 tahun mencapai 59,3 persen dari total 3500 anak yang dijadikan subjek penelitian. Ini disebutkan dalam laporan survei Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) tahun 2015. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus. Sebab, menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor 9 tahun 2015, Indonesia menargetkan bebas karies untuk anak berusia 12 tahun pada 2030.
Karies dan gigi berlubang adalah dua hal berbeda. Namun, karies gigi yang diabaikan bisa memicu gigi berlubang pada anak. Ini adalah kondisi rusaknya enam gigi akibat karies yang tidak dicegah dan diabaikan. Kerusakan pada gigi berlubang bisa menjalar ke lapisan di bawah enamel, yaitu dentin.
Penyebab Gigi Berlubang pada Anak
Kebanyakan anak gemar mengonsumsi makanan manis, seperti permen, es krim, gulali, dan lainnya. Sayangnya, kebiasaan mengonsumsi makanan manis tidak diimbangi dengan praktik menyikat gigi sebelum tidur. Survei BKGN bahkan menyebutkan, 15,2 persen anak berusia 12 tahun menyikat gigi kurang dari dua kali sehari. Jika hal ini dibiasakan, sisa makanan manis bisa memicu tumbuhnya bakteri pada gigi dan menyebabkan gigi berlubang pada anak.
Yang perlu diketahui adalah, makanan manis mengandung asam yang bisa mengikis mineral dari permukaan gigi (enamel). Kandungan asam ini sebenarnya bisa dinetralisir oleh saliva. Namun, saliva membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan ini. Sayangnya, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis membuat saliva kesulitan untuk melakukan kerjanya dengan baik. Hal ini berdampak pada meningkatnya produksi asam dalam mulut, menyebabkan enamel gigi terkikis dan munculnya bintik putih pada gigi. Bintik ini menjadi tanda bahwa mineral gigi sudah hilang. Jika mineral yang hilang tidak segera tergantikan, permukaan gigi Si Kecil akan melemah dan hancur, lalu membentuk sebuah lubang.
Gejala Awal Gigi Berlubang pada Anak
- Munculnya bau mulut dan bintik putih pada gigi.
- Sering mendapati makanan tersangkut di sela-sela gigi.
- Munculnya rasa ngilu sesaat dan setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
- Permukan gigi terlihat kehitaman.
Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak
1. Menyikat Gigi Setiap Pagi dan Malam Hari
Menyikat gigi secara teratur (setidaknya dua kali sehari) bisa meminimalkan resiko gigi berlubang, terutama jika menggunakan pasta gigi berfluoride. Ini karena kandungan tersebut bisa mencegah hilangnya mineral dari permukaan gigi, menggantikan mineral yang hilang, dan mengurangi kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam. Idealnya, menyikat gigi dilakukan sebanyak dua kali sehari, yakni setelah sarapan (pagi hari) dan sebelum tidur (malam hari).
2. Memperhatikan Makanan yang Dikonsumsi Si Kecil
Membatasi asupan manis pada Si Kecil bukanlah hal mudah. Namun, ibu bisa menyiasatinya dengan memberikan waktu khusus untuk Si Kecil mengonsumsi makanan dan minuman manis di sela waktu makan utama. Ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi makanan manis pada Si Kecil dan memberikan waktu bagi saliva untuk memperbaiki gigi.
3. Rutin Memeriksakan Gigi Si Kecil
Idealnya, ibu perlu memeriksakan gigi Si Kecil ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Ini bertujuan untuk mengecek kondisi gigi dan mengidentifikasi potensi kerusakan gigi Si Kecil. Waktu yang tepat untuk membawa Si Kecil ke dokter gigi ialah saat gigi pertamanya muncul (usia 6 bulan), atau selambat-lambat saat ia berusia 1 – 2 tahun.
Itulah cara mencegah gigi berlubang pada anak yang perlu diketahui. Kalau Si Kecil punya keluhan pada gigi dan mulut, ibu bisa bertanya pada dokter gigi di Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga:
- 6 Jenis Infeksi Gigi dan Akibatnya yang Perlu Diketahui
- Kapan Waktu yang Tepat Bawa Anak ke Dokter Gigi?
- Alasan Makanan Manis Bikin Gigi Bolong