10 Tips Mengatasi Nyeri Payudara Saat Menyusui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juni 2018
10 Tips Mengatasi Nyeri Payudara Saat Menyusui10 Tips Mengatasi Nyeri Payudara Saat Menyusui

Halodoc, Jakarta - Nyeri payudara tak jarang mengganggu proses menyusui. Padahal, proses menyusui seharusnya menyenangkan karena dapat memengaruhi perkembangan emosi bayi. Nah, berikut adalah tips yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi nyeri payudara saat menyusui:

  1. Rutin menyusui. Pada awal kehidupan Si Kecil, idealnya ia menyusu sebanyak 8-12 kali dalam sehari. Untuk setiap sesi, durasi menyusui pada satu payudara setidaknya 20-30 menit dan dilakukan setiap 2-3 jam sekali. Ini dilakukan agar pengosongan payudara dapat maksimal, sehingga mencegah payudara penuh dan nyeri payudara.
  2. Bawa ke dokter spesialis anak jika Si Kecil mengidap kelainan anatomi lidah, seperti tali lidah (tongue tie) atau tali bibir (lip tie). Ini dilakukan untuk menilai apakah Si Kecil membutuhkan tindakan operasi kecil atau tidak. Sebab jika dibiarkan, kondisi ini dapat memengaruhi asupan ASI bayi sehingga ia tidak bisa menyusu dengan maksimal. Akibatnya, tumbuh kembang Si Kecil menjadi terhambat.
  3. Hindari penggunaan alat pompa ASI jika terjadi infeksi payudara (mastitis). Ibu lebih disarankan untuk memerah ASI dengan tangan yang bersih. Mastitis ditandai dengan demam dan nyeri payudara. Jika ibu mengalami gejala tersebut, segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan antibiotik yang sesuai dan tetaplah menyusui Si Kecil seperti biasa.
  4. Perbaiki posisi Si Kecil saat menyusui agar puting tidak lecet atau luka. Posisi yang benar adalah Si Kecil tidak menyusu pada puting saja, melainkan juga pada payudara seperti:
  • Dagu Si Kecil menempel pada payudara.
  • Mulut Si Kecil terbuka lebar dengan bibir terlipat keluar.
  • Sebagian besar areola (bagian gelap di sekitar puting payudara) terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut Si Kecil.
  • Pipi Si Kecil tidak boleh kempot. Sebab, pipi kempot mengindikasikan bahwa Si Kecil tidak memerah ASI, melainkan hanya mengisapnya.
  1. Segeralah periksa ke dokter jika terdapat bercak putih pada rongga mulut bayi. Ini dilakukan untuk memastikan apakah kondisi tersebut infeksi jamur atau bukan. Sebab jika dibiarkan, kondisi tersebut dapat menularkan jamur ke puting payudara ibu dan menimbulkan nyeri payudara.
  2. Kompres payudara dengan handuk hangat sebelum menyusui. Hal ini dapat membantu ibu lebih rileks, sehingga ASI dapat mengalir dengan lancar. Setelah menyusui, ibu dapat mengompres payudara dengan handuk dingin untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  3. Oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui jika terdapat lecet atau luka pada payudara. Ini karena ASI mengandung zat antibakteri sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka pada puting payudara. Jika cara ini belum berhasil, segeralah ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang aman bagi ibu dan Si Kecil.
  4. Jangan terlalu sering membersihkan payudara dengan sabun. Sebab, pada payudara dan puting sudah terdapat kelenjar minyak yang berfungsi untuk menjaga kelembabannya. Membersihkan payudara dengan sabun terlalu sering justru dapat membuat kulit payudara dan puting menjadi kering, sehingga lebih mudah iritasi.
  5. Gunakan bantalan penyerap ASI (breast pad) untuk menyiasati rembesan ASI saat menyusui. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa payudara dan puting tetap dalam kondisi kering selama dan sesudah menyusui.
  6. Gunakan bra dari bahan yang nyaman, termasuk bra dari bahan yang menyerap keringat, longgar, tanpa kawat, dan berbahan katun. Ini dilakukan agar payudara tidak tertekan dan sirkulasi udara di area payudara tetap lancar.

Itulah sepuluh tips mengatasi nyeri pada payudara saat menyusui. Kalau ibu punya pertanyaan seputar nyeri pada payudara saat menyusui, gunakan aplikasi Halodoc saja. Sebab melalui Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!