Susah Kentut Tingkatkan Risiko Volvulus, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini, akun Twitter dr. Gia (@GiaPratamaMD) memposting foto usus besar yang terlihat bengkak. Dalam postingan itu dijelaskan, usus tersebut penuh dengan gas dan mengalami kondisi yang disebut dengan volvulus. Hal itu kemudian menyedot perhatian warga internet alias netizen dan mengaitkan kondisi tersebut dengan kebiasaan menahan kentut.
Berikut kutipan lengkap Tweet dr. Gia:
“Ini adalah Usus besar yang penuh dengan gas, karena terpuntir di segmen descenden, dalam sebuah kondisi yang disebut Volvulus. Ga usah menunggu kaya, bisa kentut lega setiap hari tanpa hambatan sudah merupakan kenikmatan yang pantas kita syukuri,” tulis dr. Gia seperti dikutip.
Baca juga: 5 Penyebab Obstruksi Usus Terjadi pada Anak-Anak
Volvulus Tidak Terjadi karena Menahan Kentut
Volvulus merupakan penyakit yang berkaitan dengan buang angin alias kentut. Namun perlu diingat, kondisi ini terjadi karena seseorang susah kentut bukan karena sering menahan kentut. Meski begitu, kebiasaan menahan kentut pun sebaiknya dijauhi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami susah kentut.
Kentut alias buang angin merupakan hal yang normal dan pasti terjadi. Aktivitas sehari-hari, termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi bisa memengaruhi hal ini. Saat seseorang tidak bisa buang gas dengan rutin, sebaiknya kondisi itu tidak dianggap sepele begitu saja. Menahan kentut bisa membuat sistem pencernaan seperti usus besar dipenuhi dengan gas.
Usus besar yang penuh dengan gas karena susah kentut akan meningkatkan risiko seseorang mengalami volvulus, yaitu kondisi usus besar terlilit di segmen descenden. Volvulus merupakan kondisi gawat darurat medis yang harus segera mendapat penanganan. Penyakit ini menyebabkan usus terlilit, sehingga menghalangi aliran limbah.
Baca juga: Kram Perut Datang dan Pergi, Waspada Tanda Obstruksi Usus
Pada kondisi yang lebih parah, hal ini juga bisa menyebabkan suplai darah di seputar usus, bahkan sistem pencernaan terputus. Saat aliran darah ke bagian usus terputus, seseorang bisa menyebabkan iskemia usus. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit yang sangat menyiksa terutama saat bagian perut disentuh. Maka dari itu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami gejala seperti susah buang angin, apalagi jika dibarengi dengan gejala-gejala lain.
Volvulus menyebabkan usus besar menjadi bengkak karena berisi angin yang tidak bisa dikeluarkan oleh tubuh. Kondisi ini ditangani dengan pembedahan yang bertujuan untuk mengeluarkan angin yang terkumpul di dalam usus. Setelah proses pembedahan selesai dilakukan, biasanya usus dan sistem pencernaan akan kembali normal seperti sedia kala.
Penyakit volvulus ditandai dengan beberapa gejala, seperti perut terasa kembung, nyeri yang tidak tertahankan di area perut, muntah, konstipasi, serta tinja berdarah. Selain tumpukan angin di dalam usus, risiko penyakit ini juga meningkat pada orang yang mengalami sembelit jangka panjang atau orang yang menjalani diet tinggi serat. Maka dari itu, menjaga kesehatan pencernaan merupakan hal yang penting dilakukan untuk menghindari gangguan pada area tersebut, salah satunya penyakit volvulus.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Obstruksi Usus Mekanik dan Obstruksi Usus Non Mekanik
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami susah buang angin atau kentut. Hal itu bisa membantu mengetahui penyebabnya dan menghindari komplikasi yang mungkin muncul. Atau kamu bisa membicarakan gejala awal yang muncul kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. What is volvulus?
Medical News. Diakses pada 2019. What causes a volvulus?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan