Gigi Berlubang
Apa Itu Gigi Berlubang?
Gigi berlubang menjadi salah satu masalah gigi yang sangat umum. Bukan hanya anak-anak, siapa saja bisa mengalami kondisi ini, termasuk orang dewasa dan lanjut usia.
Masalah gigi ini biasanya berkembang secara perlahan. Jika gigi yang berlubang tidak mendapatkan perawatan dengan baik, lubang akan semakin membesar dan memengaruhi lapisan gigi yang paling dalam.
Tentunya masalah ini menyebabkan rasa yang tidak nyaman pada pengidapnya, bahkan bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kehilangan gigi.
Penyebab Gigi Berlubang
Pada awalnya, kemunculan plak di permukaan gigi akan menjaid pemicu penyebab gigi berlubang.
Plak berasal dari sisa makanan yang mengandung gula, seperti roti, sereal, susu, minuman ringan, buah, kue, atau permen, yang kemudian diubah oleh bakteri alami dalam mulut menjadi asam.
Kombinasi antara bakteri, asam, sisa makanan yang ada di mulut, dan air liur, akan membentuk plak yang melekat pada gigi.
Asam yang terdapat dalam plak secara perlahan mengikis lapisan-lapisan gigi, hingga membentuk lubang pada gigi.
Faktor Risiko Gigi Berlubang
Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa memicu gigi berlubang:
- Tidak menggunakan pasta gigi mengandung fluoride, yaitu senyawa yang berfungsi untuk merawat kesehatan serta mencegah kerusakan pada gigi.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis atau keras. Misalnya, es krim, gula, madu, buah kering, biskuit, permen yang keras dan keripik.
- Sering mengemil atau menyeruput minuman manis.
- Mulut kering.
- Mengidap gangguan makan (misalnya, anoreksia atau bulimia) dan penyakit refluks asam lambung.
- Pertambahan usia.
- Penggunaan rutin obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herbal yang mengandung gula.
- Jarang menyikat atau membersihkan gigi.
- Lokasi gigi yang paling belakang rentan berlubang.
- Tambalan atau perangkat gigi yang aus. Hal ini bisa memungkinkan plak menumpuk lebih mudah dan membuatnya lebih sulit untuk dihilangkan.
- Memiliki riwayat kesehatan dengan penyakit sindrom Sjorgen.
Gejala Gigi Berlubang
Tanda-tanda dan gejala gigi berubang bisa bervariasi yang tergantung pada keparahan dan lokasi.
Pada awal terbentuknya lubang, kondisi ini tidak menyebabkan gejala apapun pada pengidapnya.
Namun, semakin membesarnya lubang, kondisi ini dapat memicu berbagai gejala, seperti:
- Sakit gigi. Kamu bisa cari tahu Ini Alasan Gigi Berlubang Sebabkan Sakit Gigi lewat artikel tersebut.
- Sensitivitas pada gigi.
- Nyeri ringan hingga parah saat mengonsumsi makanan atau minuman manis dan panas maupun dingin.
- Lubang yang terlihat pada gigi.
- Noda coklat hitam atau putih pada permukaan gigi.
- Nyeri saat menggigit.
Diagnosis Gigi Berlubang
Pemeriksaan biasanya diawali dengan sesi tanya jawab, terutama seputar gejala yang dialami oleh pengidapnya.
Dokter gigi kemudian akan melihat kondisi mulut dan gigi, lalu menyentuh gigi dengan alat khusus untuk memeriksa area yang lunak akibat adanya kerusakan gigi.
Rontgen gigi juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi gigi. Foto rontgen dapat menunjukan tingkat kerusakan dan pembusukan yang terjadi dalam gigi yang biasanya tidak terlihat dengan mata.
Dokter gigi dapat memberi tahu kamu yang mana dari tiga jenis gigi berlubang yang kamu miliki, permukaan halus, lubang dan celah, atau akar.
Pengobatan Gigi Berlubang
Pengobatan gigi berlubang akan tergantung dari tingkat keparahannya. Ada beberapa cara dalam mengobatinya, meliputi:
1. Penambalan
Jika lubang gigi masih kecil dan tidak dalam, bisa langsung segera melakukan tambal gigi.
2. Perawatan saluran akar
Jika lubang gigi sudah besar dan dalam hingga mencapai saluran akar, dokter gigi akan melakukan perawatan saluran akar terlebih dahulu.
Caranya dengan mengeluarkan jaringan saraf dan pembuluh darah yang membusuk.
Saat saluran akar sudah bersih dari jaringan saraf dan pembuluh darah yang busuk, selanjutnya dokter gigi akan mengisi saluran tersebut dengan obat.
Setelah itu, gigi akan dokter tambal atau dokter bisa juga membuatkan restorasi atau mahkota di atasnya.
3. Pembuatan mahkota
Jika kerusakan gigi sudah parah hingga meninggalkan sisa mahkota yang sedikit, pengobatan bisa dengan melakukan pembuatan mahkota gigi.
4. Pencabutan
Ini adalah langkah terakhir yang dapat kamu lakukan.
Pencabutan biasanya perlu apabila gigi yang berlubang sudah terlampau parah, sehingga tidak bisa dokter lakukan perawatan lain.
Selain pengobatan di atas, ada juga Serba-serbi Perawatan Gigi Berlubang yang Wajib Diketahui.
Komplikasi Gigi Berlubang
Sebaiknya jangan sepelekan kondisi ini, karena kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:
- Abses gigi.
- Pembengkakan dan munculnya nanah di sekitar gigi.
- Gigi patah.
- Gangguan mengunyah.
- Kehilangan gigi.
- Infeksi pada area mulut dan gigi.
- Penurunan berat badan atau gangguan nutrisi.
Pencegahan Gigi Berlubang
Untuk mencegah gigi agar tidak mudah berlubang, lakukan beberapa hal di bawah ini, yaitu:
- Sikat gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Menggunakan teknik menggosok gigi dengan cara yang benar.
- Jangan lupa untuk selalu membersihkan sela-sela gigi setiap hari dengan menggunakan dental floss. Hindari menggunakan tusuk gigi.
- Berdiskusi dengan dokter gigi untuk mendapatkan perawatan fluoride tambahan.
- Makan-makanan yang bergizi dan seimbang.
- Kurangi asupan camilan yang mengandung gula tinggi.
- Kurangi makanan atau minuman yang bersoda atau yang bersifat asam.
- Perbanyak minum air putih.
- Rutin melakukan kunjungan ke dokter minimal enam bulan sekali.
Kapan Harus ke Dokter?
Karena lubang pada gigi biasanya bisa muncul tanpa sadar, itulah mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke dokter gigi, bahkan ketika gigi kamu baik-baik saja.
Namun, bila kamu mengalami sakit gigi atau mulut, segera temui dokter gigi sesegera mungkin.
Kamu bisa awali dengan hubungi dokter gigi di Halodoc terlebih dahulu dengan klik banner di bawah ini.✔️ Konsultasi online dari mana saja dengan biaya terjangkau.